Senin, 10 November 2014

Jurnal Refleksi Minggu 2 - Strategy to Grow

 
Setelah mengikuti materi kuliah yang diberikan oleh para pengajar di minggu ke 2 ini,  saya semakin mendapatkan pencerahan, karena penyampaiannya yang sederhana dan mudah dipahami. Hal ini dapat terjadi karena diutarakan berdasarkan pengalaman mereka yang sangat luas. Berikut resumenya :
1.       Dahlan Iskan dalam pengajaran dengan materi kunci sukses  bisa dipercaya, ada 4 strategi agar bisa terbuka pintu-pintu   kesempatan untuk bertumbuh :
  1. Bila ada peluang, lakukan saat itu juga, jangan menunda-nunda;
  2. Bisa juga dimulai tanpa modal, mulai dari kecil dulu;
  3. Lakukan dengan kesungguhan, (seperti emas 24 karat).
  4. Bisa dipercaya, dengan meyakinkan pemodal atau konsumen.
2.       Sandiaga Uno, dalam materinya Tantangan untuk menumbuhkan Usaha, secara garis besar menyampaikan bahwa untuk berkembang maka suatu usaha harus bertumbuh. Ada 3 tantangan untuk bertumbuh :
  1. Access to human capital – SDM harus sesuai dengan kebutuhan, dan itu mutlak, karena dibalik produk, service dan jumlah produk, ada SDM yang menciptakannya.
  2. Access to market – punya pasar yang kondusif dan terus bertambah.
  3. Access to capital – Modal memang tak dapat dipisahkan untuk menumbuhkan usaha, namun apabila point a dan b sudah bagus, maka point c ini akan otomatis mengejar kita.
3.    Sudhamek AWS dengan materinya Where is the better future menyatakan untuk membesarkan usaha tidak hanya mengejar keuntungan semata, tetapi bagaimana supaya suatu usaha bisa bermanfaat bagi orang lain. Seperti filosofi jawa yang dianut pak Sudhamek : “Urip iku Urup”. Karena sebuah bisnis diperlukan oleh begitu banyak pemangku kepentingan yang saling merajut, tak terpisahkan. Sebagai jaringan, maka masing-masing pihak (produsen – konsumen) saling membutuhkan. Kalau nilai-nilai kemanusiaan tidak dijunjung tinggi, maka bisa terjadi ketidakharmonisan alam.
Selanjutnya beliau menyampaikan bahwa untuk membesarkan suatu usaha, masing-masing jenis usaha memiliki tantangannya sendiri-sendiri. Dan secara makro sebuah industri dapat dikatakan industri yang bagus apabila : bisa tumbuh pesat; kompetisi belum banyak; profit besar. Namun tentu saja jarang bisa mendapatkan bisnis yang bisa seideal itu.
Pesan penting dari kuliah beliau adalah, supaya bisa sustainable, apapun jenis usaha bisnisnya,  yang kita jual bukanlah barang atau jasa, tetapi NILAI TAMBAH.
4.    Antonius Tanan dalam “mengidentifikasi peluang untuk bertumbuh” menyadur beberapa pendapat ahli yang sangat inspiratif, diantaranya :
a.       Ciputra : Pelanggan adalah sumber INFORMASI, INSPIRASI dan INOVASI.
b.      Peter Drucker : The purpose of business is to create and keep a customer.
c.       Hilton Berie : If opportunity doesn’t knock, build a door!
Selanjutnya ketika peluang dikaitkan dengan pelanggan, Antonius Tanan memberikan teori yang mudah kita ingat dan sangat relevan dengan kenyataan, yaitu : Peluang adalah pelanggan, bawa uang, datang berulang-ulang.
5.       Nur Agustinus dalam materinya “Strategi bertumbuh melalui daur hidup usaha”, mengelompokkan usaha 4 fase, sebagai berikut :
a.       Fase start up – dimulai dari nol. Pada fase ini kita baru mengenal jenis bisnis yang mulai kita geluti, dan pada umumnya masih banyak pos-pos pengeluaran untuk biaya operasional, dll.
b.      Fase pertumbuhan (growth), yaitu fase peningkatan market share yang sangat cepat, dan mulai mendapatkan keuntungan. Pada tahap ini perlu pencatatan pembukuan yang disiplin untuk tahu kapan tercapai titik impas suatu usaha, sehingga bisa diketahui kapan saatnya mendapat profit. Inilah saatnya biaya-biaya operasional bisa dicover dengan pendapatan yang diterima.
c.       Fase Pematangan. Pada fase ini peningkatan market mulai menurun, namun pada fase inilah keuntungan mulai banyak, karena perusahaan semakin ahli menghasilkan produk dengan biaya yang lebih ekonomis, sehingga bisa mendapatkan pendapatan yang lebih banyak.  (Pasar melambat –  Pendapatan meningkat). Pada tahap ini perlu tetap melakukan inovasi-inovasi.
d.      Fase Kemunduran. Bisa juga sebagai fase kematian (hampir sama seperti siklus manusia).
Catatan dari Pak Nur Agustinus bahwa tiap-tiap fase harus tetap waspada, karena masing-masing fase berbeda-beda tantangannya. Ekspansi usaha /strategi pertumbuhan sebaiknya dilakukan pada fase Pematangan. Ada 2 jenis strategi pertumbuhan :
-          Membuka market baru, yaitu membuka cabang lebih banyak, supaya lebih dikenal di daerah-daerah.
-          Menciptakan produk baru (cross selling)
Terimakasih.
Salam Entrepreneur
Nani

0 komentar:

Posting Komentar