Senin, 10 November 2014

Jurnal Refleksi Minggu ke 3 by Nani Kartini

 
Dari arahan para pengajar (Ibu Widya Utami, Pak Nur Agustinus, Pak Yusak Anshori, Pak Antonius Tanan, ibu Martha Tilaar, dan Pak Sudhamek AWS), masukan-masukan  yang sangat bernilai untuk segera diaplikasikan dalam usaha saya yang baru saja dimulai ini. Berikut rangkuman teori-teori para ahli tersebut sebagai berikut :
1.       Sebuah usaha yang besar dimulai dari usaha yang kecil, dan itu dialami oleh hampir semua pengusaha yang sudah sukses. 3 kriteria pengusaha sukses, yaitu kepintarannya DIATAS RATA-RATA; kerja SANGAT keras; dan ada faktor TIMING, artinya ada saatnya pintu sukses terbuka, jika pintu-pintu peluang telah dimanfaatkan. Demikian uraian pak Sudhamek AWS.
 Tips terakhir, seorang entrepreneur bisa meningkatkan kesuksesan kalau bisa memanage 4 kompetensi :
a Harus menguasai  ‘know-how’;
b Menjalin ‘network’ yang baik di semua dimensi (suplier, pelanggan, dst),
c Modal, (share holder, bank, dll)
d Menguasai ‘management’
2.    Berawal dari mimpi besarnya untuk mempercantik wanita Indonesia dan Asia, Ibu Martha Tilaar pun memulai usahanya dari sangat kecil di rumah orang tuanya. Berkat dorongan positif ayahnya, singkat cerita usahanya sedikit demi sedikit mulai berkembang,  dan saat ini gerai-gerai kosmetik berlogo nama beliau telah menghiasi pusat perbelanjaan di seluruh nusantara dan beberapa negara tetangga.
Strategi sukses beliau DJIITU (Disiplin, Jujur, Iman kuat, Inovasi terus-menerus, Tekun, Ulet), rupanya benar-benar jitu untuk mengembangkan usahanya.
Dan strategi untuk menghadapi krisis : Ubah krisis menjadi PELUANG, dengan melakukan INOVASI terus-menerus, serta JUJUR terhadap investor.
3.         Dalam Strategi berbasis sumber daya uraian bu Widya Utami  memaparkan ada 4 prinsip untuk mengembangkan usaha :
a.       Pola organisasi yang baik dan administrasi yang baik, misalnya pemisahan pencatatan keuangan dan aset usaha dan pribadi
b.      Paduan aset fisik (SDM handal, SDA) dan aset tidak berwujud (berpikir kreatif inovatif, ketrampilan manajerial)
c.       Bisa menyesuaikan respons pasar. Biasanya UKM dengan struktur organisasi sederhana punya fleksibilitas dan adaptabilitas yang luar biasa terhadap pasar, dengan strategi lokasi usaha dan pemilihan jalur distribusi yang tepat.
d.      Budaya Organisasi. Untuk menciptakannya, perlu adanya kerjasama yang baik antar SDM yang ada, punya kesamaan visi, serta mempunyai kiat-kiat untuk meminimalkan resiko.
4.  Dalam Teori Efektuasi dari peneliti enterpreneurship Saras D Sarasvathy, pak Nur Agustinus menerangkan 5 prinsip teori secara gamblang dan mudah dipahami :
a.       BIRD IN HAND principal, dimulai dari dalam diri kita, yaitu SIAPA kita, APA yang bisa kita lakukan, SIAPA SAJA yang kita kenal.
b.      AFFORDABLE LOSS  principal : sejauh mana enterpreneur siap menanggung kerugian(uang, waktu, tenaga, pikiran). Kalau rugi harus bisa bangkit kembali.
c.       Lemonade Principal : Ketika hidup terasa lemon (kecut) buatlah lemonade (limun). Artinya kemampuan mengubah halangan menjadi peluang dan hal tak terduga melalui inovasi.
d.      CRAZY QUILT principal : seumpama sekumpulan kain perca yang dijahit hingga menghasilkan satu selimut yang indah. Sangat disarankan berinteraksi dengan orang yang kita kenal dan saling membuat komitmen yang saling menguntungkan.
e.      PILOT in the PLANE principal : sebagai pemilik usaha, kitalah yang menentukan arah yang kita tuju.
5.       Pak Yusak Anshori secara singkat menyampaikan ada 3 tantangan yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan keuangan dan perluasan usaha :
a.       Manajemen keuangan : Pisahkan keuangan perusahaan dan keuangan pribadi
b.      Konsisten mengontrol usaha dan keuangan supaya bisa berkembang
c.       Ketika sudah dalam tahap scale up, seperti buka cabang, branding, tetap perlu kontrol yang baik.
6.       Pak Antonius Tanan dalam Mengidentifikasi Peluang dari Pelanggan untuk bertumbuh bagian 2, masih dengan teori PELUANG dari masalah, INOVASI kan peluang, dan kurangi RESIKO. Ini menyambung kuliah sebelumnya, denganmenambahkan dengan contoh kisah imajiner Joko yang lebih meresap.
Dengan menambahkan rumus ABBA : Amati, Bertanya, Berdiskusi, Analisa, dengan menggunakan kelima indra kita untuk meneropong pasar, serta membuat daftar prioritas apa saja yang perlu diantisipasi.
Terimakasih.
Salam Entrepreneur.
Nani

0 komentar:

Posting Komentar